Agung Supriyanto Ingin Bertahan Di Persija

Meski nasibnya di Persija Jakarta belum jelas, Agung Supriyanto tak berkecil hati. Pemain berusia 22 tahun itu masih berhasrat bertahan di Jakarta dan berharap manajemen serta pelatih baru Macan Kemayoran nantinya tetap mempertahankannya.

Demi menggapai asa tersebut, Agung pun terus mengasah kemampuan. Setelah menjalani laga terakhir menghadapi Barito Putera, pemilik nomor punggung 19 Persija itu langsung bergabung dengan PSAD (Persatuan Sepak bola Angkatan Darat). Agung tampil bersama PSAD dalam ajang Piala TNI 2014.

Dalam tim kesatuan angkatan bersenjata itu, kini Agung sudah membawa timnya hingga babak semifinal. Padahal, dalam kondisi saat ini mayoritas pemain Persija lainnya sedang menikmati masa libur. Bagi Agung, tidak masalah mengurangi waktu liburnya asal penampilannya terus meningkat.

“Persija adalah tim idola saya sejak kecil,” ujar Agung kemarin. “Saya berharap diberikan kesempatan kedua untuk membuktikan kemampuan terbaik saya. Semoga masih ada peluang untuk bertahan di tim besar ini,” sambungnya. Musim ini, bersama Benny Dollo, Agung memang tidak mendapatkan banyak kesempatan.

Dari 20 laga yang dilakoni Macan Kemayoran, Agung hanya dua kali saja diturunkan sebagai pemain utama, walau kemudian ditarik keluar. Lainnya, Agung empat kali dimainkan sebagai pengganti, yang itu pun di akhir-akhir pertandingan. Namun, bukan berarti Agung tak menjanjikan.

Dicadangkannya Agung dalam skuad Persija musim ini karena Benny lebih memilih penyerang asing. Sebagai pemain yang juga merupakan anggota TNI, Agung dianggap tak punya keberanian dalam adu fisik dengan pemain bertahan musuh.

“Ketika pertama kali didatangkan, kami pikir dia sosok penyerang yang berani dan petarung, tapi dia tidak seperti itu. Agung sedikit takut melakukan benturan dengan pemain lawan dalam perebutan bola. Ia harus mengubah gayanya itu dan harus lebih berani,” ungkap salah satu pelatih Persija musim ini, Hendri Susilo.

Sementara itu, Wakil Presiden Klub Persija, Asher Siregar menegaskan sosok yang ingin mengisi kursi manajemen Persija harus siap berjuang secara moril dan materil. Secara spesifik, Asher menitik beratkan agar calon manajer baru Persija nantinya bisa memberikan bantuan finansial klub khususnya saat tim meraih kemenangan.

“Kualifikasi manajer Persija yaitu harus mampu memenej dan mampu untuk ikut sharing pembiayaan, terutama pemberian bonus-bonus pemain,” jelas Asher. Hingga kini, Asher mengaku bahwa masih mencari sosok yang bersedia memenuhi salah satu kualifikasi tersebut.

Related Post: