Tim Persija Jakarta berhasil menaklukan tamunya PSPS Pekanbaru dengan skor telak 4-0 pada pertandingan usiran tanpa penonton dalam Liga Super Indonesia di Stadion Segiri Samarinda, Selasa.

Pemain Persija berasal dari Paraguai Pedro Javier menciptakan "hattrick" dalam laga tersebut pada menit 24, 35, dan 83, dan tambahan satu gol oleh Bambang Pamungkas pada menit 70.

Tampil tanpa penonton di luar kandang tak membuat "Macan Kemanyoran", julukan Persija, tampil di bawah performa terbaiknya. Justru anak asuh Iwan Setiawan bisa menunjukkan kelasnya ketika menghadapi tim berasal dari Sumatra tersebut.

Pada 15 menit babak pertama, tim Persija sempat kewalahan meredam serangan bergulir oleh Zaenal Arif dan kawan-kawan. Namun, setelah itu Persija bisa membalikkan keadaan untuk menguasai permainan.

Gol pertama Persija dicetak Pedro Javier dengan memanfaatkan umpan Hasim Kipuw pada menit 24, sedangkan 11 menit kemudian Pedro kembali memaksa penjaga gawang PSPS Fauzal Mubarak memungut bola untuk kedua kalinya.

Aksi pemain berasal dari Paraguay tersebut cukup merepotkan barisan pertahanan PSPS yang bermain terbuka pascaketinggalan dua gol.

Pedro kembali melakukan tendangan keras meski sayangnya bola memantul di tiang gawang dan diselesaikan dengan sempurna oleh Bambang Pamungkas melalui tandukan kepala.

Pedro melengkapi gol keempat tim Persija tujuh menit sebelum waktu normal usai, melalui sundulan kepala memanfaatkan umpan Bambang Pamungkas.

Pelatih Persija Iwan Setiawan secara khusus memuji penampilan Pedro yang berhasil menciptakan "hattric" pada pertandingan itu.

"Memang bola atas spesialisasi Pedro, apalagi lawan bermain cukup terbuka, sehingga mudah bagi anak-anak untuk memerankan tugasnya," katanya.

Iwan mengaku bersyukur dengan hasil manis yang dicapai timnya, apalagi tim Persija masih menjalani sanksi pertandingan oleh PT LI.

"Ini berkat usaha dan kerja keras pemain, saya bangga bisa mendapatkan hasil yang bagus pada pertandingan ini," katanya.

Pelatih PSPS Mundari Karya mengakui bahwa timnya memang layak kalah, meskipun para pemainnya sudah bermain dengan maksimal.

"Faktor kelelahan fisik dan kejenuhan menjadi persoalan kami, karena 14 hari kami berada di Samarinda ini, mudah-mudahan pada pertandingan selanjutnya kami bisa bangkit," katanya.